PARLEMEN HUNGARIA PUJI PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

07-02-2011 / LAIN-LAIN

Delegasi Parlemen Hungaria memuji perkembangan sistem demokrasi yang dianut di negara Indonesia. Perkembangan demokrasi di negara ini menurutnya sudah sedemikian majunya sehingga Indonesia termasuk negara yang berhasil menjalankan sistem demokrasi yang baik.

Demikian disampaikan Ketua Delegasi Parlemen Hungaria Laszlo Kover saat mengadakan pertemuan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jum’at (4/2) di Gedung Kepatihan ,Yogyakarta.

Laszlo mengatakan, demokrasi ini telah menjadi isu internasional dan tidak semua negara dapat melaksanakan demokrasi ini dengan baik. Namun dia melihat, Indonesia dapat menjalankan sistem demokrasi dengan baik.

Pada kesempatan tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Indonesia telah banyak sekali mengalami kemajuan dalam menganut sistem pemerintahan demokrasi. Sebagai bukti nyata, Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden. Selain itu bebas menyelenggarakan kebebasan pers. Semua warga negara bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Namun, kemajuan ini masih perlu penyesuaian-penyesuaian dalam berbudaya demokrasi.

Sultan mengatakan, demokrasi bukan merupakan tujuan, demokrasi adalah alat yang harus didayagunakan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Masyarakat di negara demokrasi mendapatkan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat/kritik terhadap pemerintah. Namun, katanya, tidak otomatis dengan demokrasi dilaksanakan lalu rakyat menjadi makmur.

Sebagai Negara sedang berkembang yang menganut sistem demokrasi, Sultan melihat pemahaman kebebasan masyarakat menjadi sangat bebas. Dalam hal ini perlu menyesuaikan diri menghadapi persaingan dengan negara-negara lain. Jadi, katanya, perlu ada keseimbangan konstitusi politik dalam negeri.

Sultan lebih lanjut mengatakan, di satu sisi kita harus membangun daya saing, tapi di satu pihak dalam isu global ada penguasaan market.

Berdasarkan analisa, di era globalisasi ini, Sultan melihat isu market yang kuat berada di Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik. Di Pasifik ini ada negara-negara seperti Indonesia, Cina yang termasuk negara-negara yang mempunyai penduduk terbesar di dunia, dan tertinggi pembelinya.

Dengan begitu, katanya, akan timbul daya saing yang cukup ketat, apalagi Cina merajai perekonomian dunia, 

Karena itu, disinilah perlunya keseimbangan politik dalam negeri, sehingga masyarakat siap menghadapi persaingan. (tt)

BERITA TERKAIT
Rocky Candra Desak Pertamina Tanggung Jawab atas Kerugian Warga Terdampak Proyek di Jambi
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi, Rocky Candra, mendesak PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya, PT Pertamina...
Novita Hardini Apresiasi Inovasi Pemkab Trenggalek Libatkan Baznas dalam Program MBG
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VII Novita Hardini, mengapresiasi inovasi Pemkab Trenggalek dalam menjalankan program Makan...
Songsong HUT ke-170 Pekabaran Injil, Cheroline Chrisye Gelar Aksi Bersih Sampah Laut di Pulau Mansinam
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Cheroline Chrisye Makalew bersama Pemuda Dominggus Mandacan dan Anggota Pramuka menggelar "Aksi Bersih Sampah...
Peduli Honorer, Said Abdullah Berikan Bantuan Guru yang Motornya Dibakar Siswa
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur XI Said Abdullah memberikan memberikan bantuan kepada guru asal Kepulauan...